Perbedaan Syi'ah dan Ahlu Sunnah
Sangat banyak sekali perbedaan antara Perbedaan Syi'ah dan Ahlusunnah, selain aqidah pastinya, sikap dan juga akhlak, belum lagi dari pengambilan sumber keyakinan. Dan karena perbedaan inilah sangat mustahil jika Syi'ah dan Ahlusunnah bisa bersatu.
Berkata : Nizhomuddin Muhammad Al 'Azhomi di dalam mukaddimah buku "Syiah dan Nikah Mut'ah": Sesungguhnya perbedaan antara kita dengan mereka bukanlah terfokus pada perbedaan cabang-cabang fikih, seperti masalah nikah mut'ah saja, sama sekali tidak, sesungguhnya perbedaan itu pada dasarnya adalah perbedaan dalam masalah pokok-pokok prinsip, ya.. perbedaan dalam akidah terfokus di beberapa point dibawah ini :
Berkata : Nizhomuddin Muhammad Al 'Azhomi di dalam mukaddimah buku "Syiah dan Nikah Mut'ah": Sesungguhnya perbedaan antara kita dengan mereka bukanlah terfokus pada perbedaan cabang-cabang fikih, seperti masalah nikah mut'ah saja, sama sekali tidak, sesungguhnya perbedaan itu pada dasarnya adalah perbedaan dalam masalah pokok-pokok prinsip, ya.. perbedaan dalam akidah terfokus di beberapa point dibawah ini :
1. Rafidhah mengatakan
sesungguhnya Al Quran telah dirubah (diselewengkan) dan kurang.
Sedangkan kita (Ahli
Sunnah) mengatakan : Sesungguhnya Al Quran adalah kalamullah lengkap tanpa ada
kekurangan, tidak pernah dan tidak akan dihinggapi oleh penukar balikan,
mengurangkan dan perubahan sampai Allah mewariskan bumi ini dan orang-orang yang
ada di atasnya (hari Kiamat), sebagaimana Allah berfirman:
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ
لَحَافِظُونَ
“Sesungguhnya Kami-lah
yang menurunkan al-Qur'an, dan sesungguhnya Kami pasti
memeliharanya.” (QS. Al-Hijr : 9)
2. Rafidhah mengatakan
sesungguhnya para sahabat Rasulullah terkecuali beberapa orang, telah murtad
setelah Rasulullah wafat, mereka berbalik 180 derajat, mereka mengkhianati
amanah dan agama, terutama tiga orang khalifah; As Shidiq (Abu Bakar), Al Faruq
(Umar) dan Dzu Nurain (Utsman), oleh karena itu mereka yang bertiga ini menurut
mereka (Rafidhah) adalah termasuk orang yang paling bersangatan kekufuran,
kesesatan dan kesalahannya.
Sedangkan kita (Ahli
Sunnah) mengatakan sesungguhnya para sahabat Rasulullah adalah sebaik-baik
manusia setelah para nabi, dan sesungguhnya mereka itu adalah adil (baik
agamanya/ istiqomah) seluruhnya, tidak pernah sengaja berdusta atas nabi mereka,
mereka orang-orang yang terpercaya dalam menukilkan berita.
3. Rafidhah mengatakan
sesungguhnya para imam adalah imam-imam Rafidhah yang dua belas yang ma'shum
(terjaga dari dosa), mereka mengetahui hal ghaib, dan mengetahui seluruh ilmu
yang dikeluarkan (diajarkan) kepada para malaikat, para nabi dan para rasul, dan
sesungguhnya mereka mengetahui ilmu yang terdahulu dan sekarang, dan tidak ada
yang tersembunyi bagi mereka sesuatu apapun, dan sesungguhnya mereka mengetahui
seluruh bahasa alam semesta, dan sesungguhnya seluruh bumi ini adalah milik
mereka.
Sedangkan kita (Ahli
Sunnah) mengatakan, sesungguhnya mereka itu adalah manusia biasa seperti
manusia-manusia lainnya, tiada perbedaan antara mereka, diantara imam-imam itu
adalah ahli fikih, ulama dan khalifah, dan kita tidak menisbahkan
(menghubungkan) kepada mereka apa yang tidak pernah mereka katakan terhadap diri
mereka sendiri, bahkan kita berlepas diri darinya dan mereka pun (para imam)
berlepas diri dari hal itu.[1]
0 comments:
Posting Komentar