Recent Post By Lable

New Post

Rss

Tampilkan postingan dengan label Tausyiah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tausyiah. Tampilkan semua postingan
no image

kunci seorang muslim

📛🔑 KUNCI-KUNCIYANG WAJIB DIKETAHUI OLEH SEORANG MUSLIM 🔑📛
  
🍃✨Berkata Ibnul Qoyyim rahimahulullah
💧"Allah azza wazalla  & rasul-Nya memberitahukan kpd kita kunci- kunci perkara-perkara penting dlm hidup ini :

🔑👉1. Kunci Syurga:
  💧TAUHID

🔑👉2. Kunci Kebaikan:
💧JUJUR

🔑👉3. Kunci Ilmu:
💧BERTANYA & MENYIMAK

🔑👉4. Kunci Taufiq :
💧TAKUT & MENGHARAP KEPADA ALLAH

🔑👉5. Kunci Ijabah Doa:
💧TIDAK BOSAN BERDO'A

🔑👉6. Kunci dekat dgn Allah :
💧BERSERAH DIRI , HATI SUCI , CINTA & BENCI KARENA ALLAH

🔑👉7. Kunci Kesucian Hati:
💧TADABBUR AL-QUR'AN , BANYAK DO'A SAAT SAHUR & MENINGGALKAN MAKSIAT SECARA TOTAL

🔑👉8. Kunci Rahmat Allah
💧BERIBADAH KEPADA-NYA DENGAN BENAR  & BERMANFAAT BAGI ORG LAIN

🔑👉9. Kunci Rezeki:
💧IKHTIAR YG OPTIMAL DI DUKUNG OLEH ISTIGHFAR & TAQWA

🔑👉10. Kunci Kewibawaan :
💧TAAT KEPADA ALLAH & RASUL-NYA

🔑👉11.  Kunci Seluruh Kebaikan :
💧HANYA BERHARAP KEPADA ALLAH & SELALU BERORIENTASI KEPADA AKHIRAT

🔑👉12. Kunci Semua Keburukan :
💧CINTA DUNIA & TERLALU BANYAK BERANGAN-ANGAN

👌🔑 Mengetahui kunci setiap perkara penting merupakan ilmu yg sangat bermanfaat, tdk seorang pun yg dpt mengetahuinya
melainkan ia adalah orang yg beruntung & bahagia

( Hadil arwah ilabiladul afrah)

Jilboobs

Jilboobs

"Wahai bani Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan; namun, pakaian takwalah yang terbaik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah; mudah-mudahan mereka selalu ingat."(QS.Al-A'raf:26)

Fenomena inilah yang terjadi di Indonesia sekarang. Entah dari mana asalah usul dan mempopulerkan style / fashion / apalah dari jilboobs ini.
Sungguh disayangkan ketika orang orang yang lebih mengerti terjun kedalam dunia ini. Mungkin kita tahu, tanggung jawab yang akan ditanggung oleh orang orang yang tahu itu lebih besar dari pada orang yang tidak tahu.
Fenomena ini adalah fenomena yang berhubungan dengan Jilbab yang sangat dianjurkan untuk setiap muslimah dalam ajaran Islam. Dan tentunya anjuran ini ada aturan dan tata caranya sendiri, tapi inget bukan tutorial maksudnya.










Lihatlah photo photo diatas, apakah sesuai dengan syari'at islam ?, Apakah sudah sesuai dengan yang diperintahkan Allah dan Rosululloh. Perhatikan Firman Allah Dibawah ini :

"Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, 'Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.'" (QS. Al-Ahzab: 59)

dan

"Hendaklah mereka menutupkan khimar (kerudung) ke dada mereka,"(QS.An-Nuur:31)

Padahal Allah sudah memerintahkan untuk memanjangkan / mengulurkan jilbabnya, lalu kenapa masih mengingkarinya.

"Wahai orang-orang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila dia menyeru kalian kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepada kalian. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya Allah membatasi manusia dengan hatinya; dan sesungguhnya kepada-Nyalah kalian akan dikumpulkan." (QS. Al-Anfal: 24)







Do'a dan Pendidikan

Do'a dan Pendidikan

Harapan tiap orang adalah ingin mempunyai keluarga yang qur'ani, karena tentunya didalam keluarga Qur'ani ini akan terdapat orang orang yang sholeh dan sholehah. Bahkan keluarga ini bukan hanya akan memberikan kebaikan didunia tetapi juga akan membawa kebaikan diakhirat kelak, sehingga sangat diinginkan setiap orang tua, baik dari keluarga yang mempunyai pemahaman terhadap agama ataupun keluarga yang awam sekalipun juga. 


رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

Robbanaa hab lanaa min azwajinaa wa dzurriyatinaa qurrota a’yun waj’alnaa lil muttaqiina imaamaa” [Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami, isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa]. (QS. Al Furqon: 74)

اللَّهُمَّ أَكْثِرْ مَالَهُ وَوَلَدَهُ ، وَبَارِكْ لَهُ فِيمَا أَعْطَيْتَهُ


Ya Allah, perbanyaklah harta dan anaknya, serta berkahilah apa yang engkau karuniakan padanya " (HR. Bukhari no. 6334 dan Muslim no. 2480 ).


Mungkin do'a diatas hanya sebagian do'a yang sering dipanjatkan selepas sholat wajib atau bahkan selepas sholat tahajud.

Namun apakah cukup hanya dengan do'a itu ?

Tentu saja jawabannya tidak. Setiap hal yang kita inginkan tentu saja harus diusahakan sekuat tenaga agar kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan. 
Mimpi / Khayalan terbesar adalah ketika mengharapkan sesuatu tapi tidak pernah mengusahakan, dan sudah pasti hanya akan menjadi catatan yang sama sekali tidak ada artinya dan sebagai hiasan belaka.

Lihatlah bagaimana orang tua yang bisa membuat anaknya menjadi penghafal Al Qur'an, mereka tidak dengan mudah dan asal asal dalam mendidiknya. Jika dikatakan tega terhadap anak ya emang tega, tapi hal itu dilakukannya untuk kebaikan anak itu tersebut, dan tentunya akan membawa kebaikan buat dirinya dan orang tuanya. 

Dan pendidikan terhadap ini adalah sesuatu yang sangat sulit dan kadang tidak bisa terlalu dipaksakan, namun dalam hal mengusahakan memberikan pendidikan yang terbaik tidak lepas dari contoh dari figur yang sering dilihat oleh anak itu. Jadi berikanlah contoh yang terbaik buat anak agar anak itu bisa meniru orang tua. 
Jika berharap anak bisa menjadi penghafal Al Qur'an maka tunjukanlah dihadapan anak bahwa orang tuanya pun sebagai penghafal Al Qur'an dan perdengarkan selalu tilawah - tilawah, tontonan orang - orang yang sedang menghafal Al Qur'an atau berikan motivasi lain yang bisa membangun dirinya (bukan tontonan yang gak jelas seperti sinetron, lagu - lagu atau tontonan lainnya yang bisa membuat anak bahkan orang tua terlena). Dan bukan hanya itu, tunjukan dihadapan anak bahkan orang tua adalah figur yang rajin dalam belajar sering menghafal dan sediakan fasilitas fasilitas yang bisa meningkatkan semangat dalam belajarnya. Bukan hanya itu tapi bangun juga Syari'at kedalam diri anak itu dari kecil sehingga akan terbiasa dan mengetahui betapa pentingnya syari'at.

Nah itulah sekilas menurut pendapat saya tentang pendidikan dan mimpi dan harapa orang tua terhadap keluarga dan anaknya. bukankah "EMAS ITU AKAN DIDAPATKAN DENGAN TEMPAAN YANG SANGAT SULIT", jadi berusahalah lebih kuat lagi demi mewujudkan harapan dan mimpi itu.

Wallohu'alam 

Untukmu Para Suami Dan Istri

Untukmu Para Suami Dan Istri

Ada saatnya suami dan istri merenungkan perkara-perkara kecil untuk kebaikan rumah tangga, dan saya tertarik untuk mengutip dari salah satu tulisan Syaikh Mustofa Al 'adawy sebagai bahan renungan buat suami dan istri.


Wahai sang suami ....
Apakah berat bagimu, untuk tersenyum di hadapan istrimu di kala dirimu masuk menemui istri tercinta, agar engkau meraih pahala dari Allah?!!
Apakah membebanimu untuk berwajah yang berseri-seri tatkala dirimu melihat anak dan istrimu?!!
Apakah menyulitkanmu wahai hamba Allah, untuk merangkul istrimu, mengecup pipinya serta bercumbu disaat engkau menghampiri dirinya?!!
Apakah gerangan yang memberatkanmu untuk mengangkat sesuap nasi dan menyuapkannya di mulut sang istri, agar engkau mendapat pahala?!!
Apakah susah, apabila engkau masuk rumah sambil mengucapkan salam dengan lengkap :
"Assalamu`alaikum Warahmatullah Wabarakatuh" agar engkau meraih 30 kebaikan?!!
Apakah gerangan yang membebanimu, jika engkau menuturkan untaian kata-kata yang baik yang disenangi kekasihmu, walaupun agak terpaksa, dan mengandung bohong yang dibolehkan?!!
Tanyalah keadaan istrimu di saat engkau masuk rumah!!
Apakah memberatkanmu, jika engkau menuturkan kepada istrimu di kala masuk rumah : "Duhai kekasihku, semenjak Kanda keluar dari sisimu, dari pagi sampai sekarang, serasa bagaikan setahun".
Sesungguhnya, jika engkau benar-benar mengharapkan pahala dari Allah walaupun engkau dalam keadaan letih dan lelah, dan engkau mendekati sang istri tercinta dan menggaulinya, niscaya dirimu akan mendapatkan pahala dari Allah, karena Rasulullah bersabda :"Dan di dalam mempergauli isteri kalian ada sedekah".
Apakah melelahkanmu wahai hamba Allah, jika engkau berdoa dan berkata : “Ya Allah perbaikilah istriku dan berkatilah daku pada dirinya”
Sesungguhnya ucapan baik itu adalah sedekah. Wajah yang berseri dan senyum yang manis di hadapan istri adalah sedekah.
Mengucapkan salam mengandung beberapa kebaikan. Berjabat tangan mengugurkan dosa-dosa. Berhubungan badan mendapatkan pahala.


Wahai sang Istri ....
Apakah akan membahayakan dirimu, apabila engkau menemui suamimu dengan wajah yang berseri, dihiasi simpul senyum yang manis di saat dia masuk rumah?
Apakah memberatkanmu, apabila engkau menyapu debu dari wajahnya, kepala, dan baju serta mengecup pipinya.?!!
Apakah engkau merasa sulit, jika engkau menunggu sejenak di saat dia memasuki rumah, dan tetap berdiri sampai dia duduk.!!!
Mungkinkah akan menyulitkanmu, jikalau engkau berkata kepada suami : "Alhamdulillah atas keselamatan Kanda, kami sangat rindu kedatanganmu, selamat datang kekasihku".
Wahai sang istri…
Berdandanlah untuk suamimu dan harapkanlah pahala dari Allah di waktu engkau berdandan, karena Allah itu Indah dan mencintai keindahan Pakailah parfum yang harum, dan ber-make-uplah, serta pakailah busana yang paling indah untuk menyambut suamimu.
Jauhi dan jauhilah bermuka masam dan cemberut.
Janganlah engkau mendengar dan menghiraukan perusak dan pengacau yang bermaksud merusak dan mengacaukan keharmonisanmu dengan suami.
Janganlah selalu tampak sedih dan gelisah, akan tetapi berlindunglah kepada Allah dari rasa gelisah, sedih, malas dan lemah.
Janganlah berbicara terhadap laki-laki lain dengan lemah-lembut, sehingga menyebabkan orang yang di hatinya ada penyakit mendekatimu dan menduga hal-hal yang jelek ada pada dirimu.
Selalulah dirimu dalam keadaan lapang dada, hati tentram, dan ingat kepada Allah setiap saat.
Ringankanlah suamimu dari setiap keletihan, kepedihan dan musibah serta kesedihan yang menimpanya.
Suruhlah suamimu untuk berbakti kepada ibu bapaknya.
Didiklah anak-anakmu dengan baik. Isilah rumah dengan tasbih, tahlil, tahmid, dan takbir, perbanyaklah membaca Al-Quran terutama surat Al-Baqarah, karena surat itu dapat mengusir setan.
Bangunkanlah suamimu untuk melaksanakan shalat malam, doronglah dia untuk melakukan puasa sunah, ingatkan dia akan keutamaan bersedekah, dan janganlah engkau menghalanginya untuk menjalin hubungan siraturrahim dengan karib kerabatnya.
Perbanyaklah beristighfar untuk dirimu, suamimu, serta kedua orang tua dan seluruh kaum muslimin. Berdoalah kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala, agar dianugerahkan keturunan yang baik, niat yang baik serta kebaikan dunia dan akhirat. Ketahuilah sesungguhnya Rabbmu Maha Mendengar doa dan mencintai orang yang nyinyir dalam meminta. Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman: "Dan Rabbmu berkata : “Serulah Aku niscaya Aku penuhi doamu” (Al-Ghafir : 60). 
Cantik Dalam Islam

Cantik Dalam Islam

Kecantikan atau kata - kata cantik selalu di identikan dengan perempuan, maka tidak sedikit dari perempuan yang berusaha untuk selalu tampil cantik. Dan berusaha untuk cantik sama sekali tidak salah karena cantik merupakan sebuah bentuk keindahan dan Allah pun maha indah dan mencintai keindahan. Seperti sabda Rosulullah : “Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai yang indah, murah hati dan menyukai kemurahatian, menyukai akhlak yang luhur dan membenci akhlak yang rendah.” (HR. Al-Baihaqi).
Kecantikan merupakan salah satu daya tarik, sehingga banyak orang yang berlomba lomba untuk membuat dirinya menjadi lebih cantik. Dan tidak sedikit juga orang yang menginginkan pasangannya orang yang cantik.
Namun Kecantikan apa yang dimaksudkan ?. Disini tidak membahas kecantikan secara umum dengan penampilan modis, mengikuti trend masa kini, atau terlihat menyolok sehingga ketika ditengah keramaian bisa sangat terlihat dengan kontras. Kecantikan secara umum adalah suatu yang subyektif dan tidak ada standar nya, karena bisa jadi menurut orang Indonesia si fulannah itu cantik tapi tidak untuk orang Mesir, atau orang negro bisa dikatakan cantik oleh orang negro juga tapi tidak untuk orang bule. Dan bukan juga kecantikan dengan badan yang seksi dan betuk tubuh yang ideal atau dengan warna kulit yang cerah, mata lentik dan rambut yang lurus sehingga harus bersusah payah untuk perawatan atau ikut organisasi yang bisa mempercantik tubuh secara fisik.

Lalu bagaimana kecantikan menurut pandangan islam ?, tentu jawabannyapun sangat panjang sekali, namun saya hanya akan berbagi walaupun hanya sedikit penjelasan tentang kecantikan menurut islam.

Cantik
Kecantikan dalam pandangan Islam pada dasarnya terletak dalam hati, akhlak dan pikiran. Jika seseorang mempunyai hati yang baik tentunya semuanya akan baik seperti Sabda Rosulullah Sholallohu 'Alaihi Wassalam bersabda yang artinya : “Ketahuilah bahwa di dalam tubuh ada segumpal daging. Apabila daging itu baik, maka seluruh tubuh itu baik; dan apabila segumpal daging itu rusak, maka seluruh tubuh itu pun rusak. Ketahuilah, dia itu adalah hati.'"(HR. Bukhori Muslim).
Lihatlah Hadits diatas, bagaimana jadinya jika seseorang mempunyai hati yang sangat buruk, penuh dengan kebencian, dendam, keserakahan atau 'SYIRIK' apakah akan menghadirkan kecantikan dalam dirinya ? tentu saja tidak mungkin. Jadi untuk menggapai kecantikan menurut pandangan islam maka berusahalan untuk memperbaiki hati untuk menjadi lebih baik (Ikhlas, Sabar, Qona'ah, Pemaaf dan tentunya timbulkan sifat malu dan yang lebih penting adalah menundukan hati terhadap Al Qur'an dan As Sunnah).

Selain hati hal yang terpenting adalah akhlak. Apa yang anda pikirkan jika melihat seseorang yang sengat cantik dari segi fisik tap ternyata akhlaknya sangat buruk, mengumbar diri (aurat), pemalas, pemarah, tidak sabaran, dan berbuat seolah olah ratu yang ingin dihormati dan dilayani ? Sungguh musibah yang besar jika manusia hanya melihat dan mengharapkan seseorang karena kecantikan fisik tanpa melihat kecantikan akhlak. Sudah dipastikan tidak akan pernah mendapatkan ketenangan dalam hidupnya.
Dan Pikiran. Ini pun menentukan kecantikan seseorang. Tidak sepenuhnya Islam mengajarkan untuk menimbang segala sesuatu hanya dengan pikiran, tapi yang dimaksud pikiran disini adalah pikiran dalam segi positif yang sejalan dengan hukum syar'i. Sebagai contoh kenapa pikiran termasuk dalam kecantikan menurut pandangan islam adalah Media yang banyak memberikan syubhat, Jika seseorang yang tidak mempunyai pemikiran yang baik tentunya akan menelan semua yang diberitakan media tersebut tanpa di pilah dahulu. Dan ketika memutuskan sebuah perkara atau menentukan yang terbaik untuk keluarga dan anaknya tidak akan dipikirkan dampak positif dan negatif nya.
Nah bagaimana jika demikian, terutama untuk yang telah mempunyai anak, sudah tentu anak akan dibiarkan secara bebas melihat tontonan yang memberikan syubhat atau meberikan pendidikan yang menyimpang dari syar'i. Dan yang paling menyebalkan bagaimana bisa diskusi dalam sebuah rumah tangga jika pasangan atau lawan bicara kita tidak mempunyai pemikiran yang baik, tentunya diskusi tersebut tidak akan menghasilkan suatu yang baik ....
Nah itulah Sekilas tentang kecantikan dalam pandangan islam, dan tentunya kita sangat berharap untuk bisa selalu memperbaiki hati, menjaga akhlak, dan berusaha untuk mengendalikan pikiran kita untuk menjadi baik. Dan mungkin jika kita dijodohkan dengan orang yang mempunya hati yang baik, akhlak yang baik dan cara berpikir yang baik maka kebahagiaan akan kita dapatkan.

Wallahu'alam 
Pendidikan Syar'i dan keluarga

Pendidikan Syar'i dan keluarga

Pendidikan dalam rumah adalah sangat penting, dan tanggung jawab ini lebih ditekankan kepada para suami sebagai kepala rumah tangga yang kelak orang pertama yang akan diminta pertanggung jawaban di hadapan Allah, dan ini juga merupakan sebagai realisasi dari perintah Allah Ta'ala:
"Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api Neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu".(At-Tahrim : 6)
Ayat di atas merupakan dasar pengajaran dan pendidikan anggota keluarga, memerintah mereka dengan kebaikan dan mencegah mereka dari kemungkaran.
Di bawah ini beberapa komentar ahli tafsir tentang ayat tersebut, yakni berkaitan dengan kewajiban yang dibebankan atas pemimpin keluarga.
Qatadah berkata: "Dia hendaknya memerintah mereka berbuat taat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala serta mencegah mereka dari maksiat kepadaNya, hendaknya menjaga mereka untuk melakukan apa yang diperintahkan oleh Allah dan membantu mereka di dalamnya. Maka apabila kamu melihat kemaksiatan, hendaknya engkau menjauhkan mereka daripadanya dan memperingatkan untuk tidak melakukannya".
Adh-Dhahhak dan Muqatil berkata: "Merupakan kewajiban setiap muslim, mengajarkan keluarganya dari kerabat dan hamba sahayanya akan apa yang diwajibkan oleh Allah atas mereka dan apa yang dilarangNya".
Ali radhiyallah 'anhu berkata: "Ajari dan didiklah mereka''.
Al-Kiya At-Thabari berkata: "Kita hendaknya mengajari anak-anak dan keluarga kita masalah agama dan kebaikan, serta apa-apa yang penting dan dibutuhkan dalam persoalan adab dan akhlak".
Apabila Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menganjurkan kita mengajari wanita-wanita hamba sahaya yakni bukan orang-orang merdeka, maka apatah lagi halnya dengan anak-anakmu dan keluargamu yang merdeka?"
Imam Bukhari dalam Shahihnya, Bab Pengajaran Laki-laki terhadap Hamba Sahaya Perempuan dan Keluarganya, menulis hadits:
"Tiga orang yang mendapat dua pahala: ... dan seorang laki-laki yang memiliki hamba sahaya perempuan lalu ia mendidiknya dengan baik, mengajarinya dengan baik, kemudian ia memerdekakannya lalu menikahinya maka baginya dua pahala."
Dalam penjelasan hadits di atas, Ibnu Hajar mengatakan: "Kesesuaian hadits dengan tarjamah - maksudnya judul bab - dalam masalah hamba sahaya perempuan adalah dengan nash, dan dalam masalah keluarga dengan qiyas, sebab perhatian dengan keluarga yang merdeka dalam soal pengajaran kewajiban-kewajiban yang dibebankan oleh Allah dan sunnah-sunnah RasulNya adalah sesuatu yang harus dan pasti daripada perhatian kepada hamba sahaya perempuan".
Karena adanya kesibukan dan tugas serta ikatan lainnya, seseorang terkadang melalaikan untuk meluangkan waktu bagi dirinya sehingga bisa mengajari   keluarganya. Diantara jalan pemecahan dalam persoalan ini yaitu hendaknya ia mengkhususkan satu hari dalam seminggu sebagai waktu untuk keluarga, bahkan mungkin juga dengan melibatkan kerabat lain untuk menyelenggarakan majlis ilmu di dalam rumah. Ia hendaknya mengumumkan hari tersebut kepada segenap anggota keluarga dan menganjurkan agar menepati dan datang pada hari yang ditentukan tersebut, bahkan akan lebih efektif dengan menggunakan kata-kata wajib datang, baik kepada dirinya maupun kepada anggota keluarga yang lain.
Berikut ini adalah apa yang terjadi pada diri Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam masalah ini.
Imam Bukhari berkata: "Bab: Apakah bagi Wanita Disediakan Hari Khusus untuk Ilmu?" Lalu menyitir hadits Abu Said AI-Khudri radhiyallah 'anhu :

"Para wanita berkata kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam : "Kami telah dikalahkan kaum laki-laki dalam berkhidmat kepadamu. Karena itu buatlah untuk kami suatu hari dari dirimu", lalu Rasulullah menjanjikan mereka suatu hari untuk bertemu dengan mereka, maka Rasulullah menasehati dan memerintah mereka".
Ibnu Hajar berkata: "Dalam riwayat Sahl bin Abi Shalih dari ayahnya dari Abu Hurairah mirip dengan kisah ini, ia berkata; "Perjanjian kalian di rumah Fulanah, maka Rasulullah mendatangi mereka dan memberi ceramah kepada mereka".
Dari hadits di atas kita bisa mengambil kesimpulan akan pentingnya pengajaran para wanita di rumah-rumah, dan mengingatkan pula betapa besar perhatian para sahabat wanita dalam masalah belajar, juga menunjukkan bahwa mengkonsentrasikan semangat mengajar hanya kepada laki-laki dengan meninggalkan kaum perempuan adalah kelalaian besar bagi para da'i dan pemimpin rumah tangga.
Sebagian pembaca mungkin berkata, misalnya, kita telah meluangkan waktu sehari dalam seminggu dan hal itu telah kita kabarkan kepada anggota keluarga, lalu apa yang akan kita berikan dalam pertemuan (majlis) tersebut? Dan bagaimana pula memulainya?
Sebagai jawaban dari pertanyaan tersebut, Penulis mencoba memberikan ide dalam hal ini sehingga menjadi manhaj (program) sederhana untuk mengajar anggota keluarga secara umum dan bagi kaum wanita secara khusus.
  1. Tafsir Al-Allamah Ibnu Sa'di, yaitu Tafsir Taisirul Karim Ar-Rahman fi Tafsiiri Kalaamil Mannaan. Terdiri dari tujuh jilid, sajian dan bahasannya mudah. Tafsir ini  bisa ditelaah dan dibaca  per surat atau semampunya dalam tiap kali pertemuan.
  2. Riyaadhus Shaalihiin dengan komentar dan keterangan serta pelajaran yang bisa diambil dari tiap hadits. Dalam hal ini bisa merujuk pada kitab Nuzhatul Muttaqiin.
  3. Husnul Uswah Bimaa Tsabata Anillaahi Waraasuulihi Fin Niswah, karya Shiddiq Hasan Khan.
     Juga penting untuk diajarkan kepada wanita beberapa persoalan hukum Fiqh, misalnya hukum bersuci, haid, hukum shalat dan zakat, puasa dan haji, jika mereka telah bisa melakukannya. Demikian pula hukum makanan dan minuman, pakaian dan perhiasan, sunnah-sunnah fithrah dan para mahram, hukum lagu, gambar dan sebagainya.
Diantara rujukan-rujukan penting dalam masalah-masalah tersebut yaitu fatwa-fatwa para ulama seperti  Kumpulan Fatwa-fatwa Syaikh Abdul Aziz bin Baz, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin dan ulama lain selain mereka, baik itu berupa buku maupun rekaman kaset.
Termasuk dalam kategori jadwal pengajaran wanita dan keluarga adalah dengan mengingatkan mereka untuk mengikuti berbagai ceramah umum yang disampaikan oleh para ulama, atau penuntut ilmu yang terpercaya di bidangnya, jika hal itu memungkinkan. Hal ini untuk  lebih banyak memberikan referensi dan sumber pengajaran, juga untuk variasi. Selain itu, jangan pula dilupakan masalah mendengarkan siaran bacaan Al-Qur'anul Karim serta menaruh perhatian kepadanya. Termasuk dalam rangka penyediaan sarana pengajaran adalah mengingatkan anggota keluarga pada hari-hari tertentu agar para wanitanya menghadiri pameran buku-buku Islami, tetapi dengan memperhatikan syarat-syarat bepergian yang telah diatur agama. 
Buatlah Perpustakaan di Rumahmu.
Diantara yang membantu proses pengajaran bagi keluarga adalah pemberian kesempatan belajar agama dan menolong mereka untuk mentaati hukum-hukum syari'at dengan membuat perpustakaan Islami di rumah, tidak harus besar, tetapi yang penting bisa menyeleksi buku-buku penting, menempatkannya di tempat yang gampang diambil, dan menganjurkan anggota keluarga untuk membacanya.
Hendaknya di ruang dalam disediakan kamar yang bersih dan tertib, cocok untuk meletakkan buku-buku, di kamar tidur, juga di ruang tamu, sehingga memberi kesempatan kepada anggota keluarga membaca buku dengan teratur.
Diantara perpustakaan yang baik dan efisien - dan sungguh Allah menyukai yang baik dan efisien - adalah hendaknya perpustakaan itu memuat sumber-sumber yang daripadanya bisa dicari pembahasan dan pemecahan berbagai persoalan, bermanfaat untuk anak-anak di sekolah, dan hendaknya pula memuat buku-buku untuk tingkatan yang beragam, juga buku-buku yang cocok untuk orang dewasa dan anak-anak, laki-laki dan perempuan.
Jika mampu, bisa pula disediakan buku-buku khusus hadiah bagi tamu dan kawan anak-anak serta pengunjung keluarga, dengan memperhatikan soal cetakan yang menarik, buku yang telah diteliti dan diedit, serta hadits-haditsnya telah diperiksa dan diterangkan secara jelas.
Untuk mendirikan perpustakaan rumah, bila perlu dengan memanfaatkan pameran buku-buku setelah  meminta pertimbangan terlebih dahulu kepada orang yang ahli di bidang perbukuan.
Diantara yang membantu memudahkan mencari buku-buku yaitu dengan menertibkan buku-buku sesuai judulnya. Misalnya buku tafsir di rak tersendiri, demikian pula hadits, fiqh dan seterusnya.
Salah seorang anggota keluarga hendaknya ada yang menata daftar buku sesuai dengan abjad dan judul, sehingga akan memudahkan pencarian buku, sebab terkadang banyak orang yang senang membaca buku-buku keislaman menanyakan nama-nama buku tersebut pada perpustakaan rumah.
Di bawah ini ada beberapa usulan dalam masalah buku-buku penting bagi perpustakaan rumah:
Tafsir: Tafsir lbnu Katsir, Tafsir lbnu Sa'di, Zubdatut Tafsir karya Al-Asyqar, Ushulut Tafsir karya Ibnu Utsaimin, dan Lamahaat fii Uluumil Qur'an karya Muhammad Ash-Shabbagh.
Hadits: Shahihul Kalimith Thayyib, Amalul Muslimi fil Yaum wal Lailah, Riyadhush Shalihin dan keterangannya, Nuzhatul Muttaqin, Mukhtashar Shahih Al-Bukhari karya Zubaidi, Mukhtashar Shahih Muslim karya Mundziri dan Al-Albani, Shahihul Jami' Ash-Shaghier, Dha'iful Jami' Ash-ShaghierShahihut Targhib wat Tarhib, As-Sunnah wa Makaanatuha fit Tasyrii', Qawa'id wa Fawa'id Minal Arba'in An-Nawawiyyah karya Nazhim Sulthan.
Aqidah: Fathul Majid Syarhu KitabAt-Tauhid dengan tahqiq Arna'uth, A'laamus Sunnah Al-Mansyurah karya Al Hakamy,Ma'arijul Qabuul karya Al—Hakamy, Syarhul Aqidah Ath-Thahawiyah dengan tahqiq Al-Albani, Silsilatul Aqidah karya Umar Sulaiman Al-Asyqar (8 ]uz), Asyraatus Saa'ah karya Dr.Yusuf Al-Wabil.
Fiqh: Manaarus Sabil karya Ibnu Dhauyan, Irwaa'ul Ghalil karya Al-Albani, Zaadul Ma'aad, Al-Mughni karya lbnu Qudamah, Fiqhus Sunnah, Al-Mulakhkhashul Fiqhi karya  Shalih Fauzan, Majmu'atu Fataawa Al-Ulama (Abdul Aziz bin Baaz, Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Abdullah bin Jibrin), Shifatu Shalatin Nabi karya Al-Albani dan Syaikh Abdul Aziz bin Baaz, Mukhtashar Ahkamil Jana'iz karya Al-Albani.
Akhlaq dan Penyucian Jiwa:  Tahdzibu Madarijis  Salikin, Al-Fawa'id, Al-Jawabul Kaafi, Thariqul Hijratain Wa Baabus Sa'adatain, Al-Wabilush Shayyib Wa Rafi'ul Kalimith Thayyib karya Ibnul Qayyim, Lathaa'iful Ma'aarif karya lbnu Rajab, Tahdzibu Mau'idhatil Mukminin, Ghidza'ul Albab.
Sejarah dan Biografi: Al-Bidayah Wan Nihayah karya Ibnu Katsir, Mukhtashar Asy-Syamaa'il Al Muhammadiyyah karya At-Turmudzi, Ar-Rahiiqul Makhtum, Al- 'Awaashim minal Qawaashim karya Ibnul Arabi tahqiq Al-Khatib dan Al-Istanbuli, Al-Mujtama' Al- Madani (1-2) karya Akram Al-Umari, Siyaru  A'laamin Nubala', Manhaju Kitaabit Tarikh Al-lslami karya Muhammad bin Shamil As-Salami.
Di samping itu, masih banyak lagi kitab-kitab di bidang lain. Misalnya kitab-kitab karya Imam Mujaddid Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, kitab-kitab karya Al-Allamah Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa'di. Juga kitab-kitab Umar bin Sulaiman Al-Asyqar, Syaikh Muhammad bin Ahmad bin Ismail Al-Muqaddam, Ustadz Muhammad Muhammad Husein, Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu, Ustadz Husain Uwaisyah dalam Raqa'iq, Kitabul Iman karya Muhammad Na'im Yasin, Al-Wala' wal Bara' karya Syaikh Muhammad Said Al-Qahthani, Al-Inhiraafaat Al-Aqadiyah fil Qarnain Ats-Tsani Asyar wats Tsalits Asyar karya Ali Az-Zahrani, Al-Muslimun Wa Dhahiratul Hazimah An-Nafsiyah karya Abdullah Asy-Syabanah, Al-Mar'ah Bainal Fiqhi Wal Qaanun karya  Musthafa As-Siba'i, Al-UsratuI Muslimah Amamal Fiidiyu Wal Tilifiziyun karya Marwan Kack, Al-Mar'atul  Muslimah  I'daaduha Wa Mas'uuliyatuha karya Ahmad Ababathin, Mas'uuliyatul Ab Al-Muslim fii Tarbiyati Waladihi karya Adnan Baharits, Hijaabul Muslimah karya Ahmad Al-Barazi, Wajaa 'a Daurul Majuus karya Abdullah Muhammad Al-Gharib, juga buku-buku karya Syaikh Bakar Abu Zaid dan  Ustadz Masyhur Hasan Salman.
Selain itu masih banyak lagi buku-buku yang bermanfaat. Apa yang kami sebutkan di atas hanyalah sebagai contoh, tidak berarti kami membatasi. Di samping itu, saat ini telah pula merebak kecenderungan buku-buku kecil dan praktis yang banyak bermanfaat. Kalau kita catat di sini, tentu tak memungkinkan, karena itu masing-masing hendaknya meminta pendapat orang ahli dan teliti dalam menyeleksinya. Dan sungguh, barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah kebaikan, niscaya Ia akan pahamkan orang tersebut dalam masalah agama. 
Perpustakaan Audio / Video di Rumah.
Tape Recorder di dalam rumah bisa berfungsi baik atau jelek. Bagaimana menjadikan penggunaannya diridhai oleh Allah ?
Diantara sarana untuk itu adalah menjadikan koleksi kaset yang ada di dalam rumah merupakan kaset-kaset Islami dan baik. Yakni rekaman dari para ulama, pembaca Al-Qur'an (qari' ), penceramah, pemberi nasehat, khatib dll.
Sungguh, mendengarkan kaset bacaan Al-Qur'an yang khusyu' dari suara sebagian imam shalat tarawih misalnya, memiliki pengaruh besar bagi keluarga di rumah. Baik itu pengaruh dari makna yang terkandung di dalam Al-Qur'an maupun pengaruh terhadap hafalan mereka, karena senantiasa memperdengarkannya kembali, juga pengaruh segi penjagaannya dari pendengaran setan seperti lagu-lagu, sebab telinga dan hati tidak cocok untuk bercampur di dalamnya kalamullah dan lagu-lagu setan.
Betapa banyak kaset-kaset fatwa yang memberikan pengaruh dalam pemahaman fiqh anggota keluarga dalam berbagai persoalan yang mereka hadapi sehari-hari dalam kehidupan mereka. Di antara yang digagaskan dalam masalah ini yaitu mendengarkan  fatwa-fatwa rekaman dari para ulama seperti fatwa Syaikh Abdul Aziz bin Baz, Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani,, Syaikh Muhammad Al-Utsaimin, Syaikh  Shalih Al-Fauzan dan lain-lain dari ulama yang terpercaya keilmuan dan agamanya.
Umat Islam hendaknya memperhatikan dari mana ia mengambil fatwa agama, karena ini adalah urusan agama. Karena itu, lihatlah dari siapa kamu mengambil agamamu. Kita hendaknya mengambil agama dari orang yang telah dikenal keshalihan dan takwa serta wara'nya, bersandar kepada hadits-hadits shahih dan tidak ta'ashub madzhab, berkata  sesuai dengan dalil, konsisten dengan manhaj wasath (pertengahan), tidak terlalu ekstrim dan memberatkan, atau terlalu longgar dan mempermudah, dan dia adalah orang yang mengetahui (khabir) terhadap apa yang kita tanyakan.
Allah berfirman:
"(Dialah) Yang Maha Pemurah, maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhammad) tentang Dia". (Al-Furqan: 59).
Mendengarkan penceramah yang berdakwah menyadarkan umat, menegakkan dalil dan kebenaran serta menolak kemungkaran adalah sesuatu yang amat penting dalam pembangunan pribadi di dalam rumah tangga muslim.
Alhamdulillah, kaset-kaset para ulama itu sangat banyak jumlahnya. Tetapi yang penting, setiap muslim harus mengetahui ciri-ciri manhaj (metode) yang benar  bagi seorang penceramah sehingga kaset-kasetnya perlu didengarkan dan yang mendengarkan aman karenanya.
Di antara ciri-ciri itu adalah:
  1. Penceramah itu harus berada diatas aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah, setia kepada sunnah dan meninggalkan bid'ah.
  2. Hendaknya ia bersandarkan pada hadits-hadits shahih dan menghindari hadits-hadits dha'if dan palsu.
  3. Hendaknya ia jeli dan peka dengan kondisi sosial masyarakat serta apa yang mereka alami. Ia harus bisa meletakkan obat tepat pada penyakit. Menyampaikan kepada manusia apa yang bermanfaat dan sangat mereka butuhkan.
  4. Hendaknya ia berani menyampaikan kebenaran sesuai dengan kemampuannya dan tidak berbicara dengan batil.
Kaset-kaset itu perlu diletakkan di laci dengan tertib sehingga gampang diambil, juga akan menjaga kaset tersebut dari hilang, rusak, atau dibuat mainan anak-anak. Kaset-kaset yang baik hendaknya kita usahakan untuk disebarkan melalui peminjaman atau menghadiahkannya untuk orang lain.

Dalam pemanfaatan tape recorder ini, adalah baik dengan meletakkan alat tersebut di dapur sehingga akan memberi manfaat kepada ibu rumah tangga, juga di kamar  tidur untuk bisa memanfaatkan waktu hingga saat terakhir menjelang kita tidur.
Ikhwan dan Akhwat

Ikhwan dan Akhwat


bismillah,,


share nasihat dr sahabat untuk sahabat,,,

Dunia maya tidak akan menggambarkan hakikat sifat dan agama seseorang yang antum belum kenal..

Banyak hal yang tidak anda dapati di dunia nyatanya..

Wahai ikhwan wa akhwat..
ingatlah dunia maya ini jangan sampai menjerumuskan kedalam kubangan cinta tak jelas..

Banyak kejadian suami menceraikan istrinya karena kejerat tali kasih di dunia maya..

Berapa banyak wanita yang hilang hormatnya kepada suami karena kata manis kekasih dumaynya.

Begitu banyak penyesalan jalan menuju jodoh lewat dunia maya..

Jangan tergoda indahnya kata tulisan..

Mana ada seorang pemuda sholeh atau pemudi sholihah yang saling menebar pujian kelawan jenis atau tebar pesona..

Seorang muslim yang bijak hendak berfikir dulu sebelum beranjak..

Ayam saja bisa lari jika mau disembelih karena melihat kawannya disembelih majikannya..

Kenapa kita kurang ambil pelajaran?

.::Ustadz abu riyadl::.

Akan datang suatu detik yang detak jantungmu berhenti Dirimu diam seribu bahasa, bungkam tak dapat berbicara

Masa kontrakmu di dunia ini sudah selesai Harta benda yang kau miliki tidak sempat kau bawa Semuanya ditinggal

Tangisan perpisahan memecahkan keheningan Jeritan kesedihan mewarnai ruangan itu

_ust. Syafiq_

~ Kuatkanlah Kecintaan Itu.

Sebab Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda,



ﻣﺎ ﺗﺤﺎﺑﺎ ﺍﻟﺮﺟﻼﻥ ﺇﻻ ﻛﺎﻥ ﺃﻓﻀﻠﻬﻤﺎ ﺃﺷﺪﻫﻤﺎ ﺣﺒﺎ ﻟﺼﺎﺣﺒﻪ

“Dua orang saling mencintai (karena Allah) maka yang paling baik di antara keduanya adalah yang paling kuat cintanya kepada temannya…”

(ash-Shahihah: 450 dan Shahih al-Adabul Mufrad Syaikh al-Albani)

Posted by; Ummu Fahrian Ida
 
Copyright © 2014 Media Muslim All Right Reserved